Baca Episode Sebelumnya Sinopsis Drama Korea My Secret Romance Episode 2 Part 1
Sinopsis Drama Korea My Secret Romance Episode 2 Part 2
Karna
kejadian di ruang rapat itu, Jin Wook terkapar di sebuah Rumah sakit. Rekan
kerjanya mengunjunginya, mereka memberi nasehat agar Jin Wook bisa menjaga
kesehatannya, jangan terlalu memikirkan pekerjaan. Tapi Jin Wook ngotot ingin
meneruskan pekerjaan walau sedang sakit.
Gara-gara
insiden itu, Jin Wook pun harus dirawat di rumah sakit. Dan walaupun begitu,
tetap saja dia ngotot meneruskan pekerjaannya. Para direktur mengunjunginya dan
si Direktur sinis malah sok perhatian dan memberitahu Jin Wook kalau dia bisa
mempercayakan perusahaan di tangan mereka. Dengan kesal, ahirnya rekan kerjanya
pergi meninggalkan Rumah sakit.
Sekretaris
Jang kemudian menyatakan jika besok dia akan mengundurkan diri sebagai
sekertaris Jin Wook. Jin Woo terlihat kaget. Kemudian sekertaris Jang beranjak
meninggalkan Jin Wook. Sekertaris merasa kesal karna Jin Wook tak mau mengikuti
aturan pola hidup sehat.
"tunggu,
apa yang kau mau?, tanya Jin Wook".
"makan
sehari 3 kali", jawab sekertaris Jang.
"kau
sudah gila", jawab Jin Wook.
Kalau
begitu, selamat tinggal. Aish! Baiklah, baiklah, Jin Wook berjanji akan makan.
Kalau begitu Sekretaris Jang pergi sekarang untuk mengurus hal-hal yang
diperlukan. Begitu Sekretaris Jang pergi, Jin Wook merenung menatap uang
koinnya yang ternyata buatan tahun 1989.
Kembali ke
kantor, Sekretaris Jang langsung menemui Yoo Mi dan nyerocos cepat, berkata
kalau dia berpikir kalau dia akan menyewa ahli gizi lain. Tapi jika
memungkinkan, dia ingin ahlis gizi perusahaan membuatkan makanan untuk Direktur
Cha karena itu lebih rasional dan efektif dan juga lebih menguntuskan secara sistematis
dan finansial.
Jadi
maksudnya, Yoo Mi tidak akan dipecat? Sekretaris Jang membenarkan, jika Yoo Mi
menerima tawarannya. Yoo Mi langsung menerimanya tanpa pikir panjang dan
berjanji kalau mereka akan mengurus makananya Direktur. Tapi tim dapur tampak
tidak setuju dengan keputusan sepihak itu.
Sekretaris
Jang menjelaskan lebih lanjut, makanan yang harus dia persiapkan untuk Direktur
Cha adalah makanan 3 kali sehari, siapkan makanan yang sehat dan tepat waktu.
Yoo Mi shock mendengarnya. Sekretaris Jang langsung melotot menakutkan, ada
masalah? Tidak, mereka mengurus makanan para karyawan, jadi apa sulitnya?
Jangan khawatir.
"Lakukan
ini selama 3 bulan sampai Direktur Cha benar-benar pulih. Aku akan
memperhatikanmu.Yoo Mi langsung".
Begitu
Sekretaris Jang pergi, Yoo Mi langsung diprotes kru dapur. Siapa yang
memberinya izin untuk menerima tawaran itu? Memangnya kenapa kalau dia
direktur? Suruh saja direktur itu datang kemari sendiri. Yoo Mi berusaha
memberi pengertian, direktur itu pasti sangat sibuk.
"Kami
juga sibuk!" bentak Koki Wang. "Apa kau tidak tahu kalau membawa
makanan keluar dari kafetaria itu adalah pelanggaran? Bahkan jika kau tidak
tahu, aku tidak akan mengizinkan! Apa kau pikir ini lelucon?! Apa kau pikir aku
bisa membuat makanan begitu saja saat kau suruh?!".
Koki yang
lain berusaha menenangkannya. Tapi Koki Wang benar-benar kesal dan menyuruh Yoo
Mi sendiri saja yang makanannya Direktur Cha, jangan harap mereka akan
melakukannya. Mereka pun langsung pergi meninggalkan Yoo Mi sendiri.
Jin Wook
sudah bersiap keluar dari rumah sakit. Sambil menunggu jemputan, dia menonton
acara TV yang MC-nya adalah seorang wanita cantik bernama Joo Hye Ri.
Sekretaris Jang datang tak lama kemudian untuk mengantarkannya pulang ke rumah.
Tapi Jin Wook ngotot mau langsung ngantor.
"Dokter
memerintahkan anda untuk istirahat..."
"Kau
mendengarkanku atau dokter?"
"Dokter.
Kita akan pulang."
Tiba-tiba
Jin Wook mendapat telepon dari wanita di TV, Joo Hye Ri. Sontak dia
menghentikan Sekretaris Jang, apa Sekretaris Jang memberitahu Hye Ri kalau dia
ada di sini? Sekretaris Jang santai mengiyakannya, soalnya Hye Ri mengancam
akan mencari Jin Wook di seluruh rumah sakit di Seoul jika dia tidak
memberitahunya.
"Jika
aku bertemu dengannya, mungkin aku akan berakhir di rumah sakit lagi."
Mereka
langsung panik melarikan diri lewat tangga darurat sebelum Hye Ri datang, dan
tepat setelah itu Hye Ri keluar dari lift tapi tentu saja dia tidak bisa
menemukan Jin Wook.
Di kantor,
Yoo Mi mendadak ditelepon Sekretaris Jang untuk menyiapkan makanannya sekarang.
Yoo Mi langsung panik, dia harus bagaimana ini. Kenapa si direktur itu cepat
sekali kembali ke kantor, seharusnya kan dia istirahat saja. Terpaksalah
akhirnya Yoo Mi musti berlarian membeli bahan makanan dan berusaha memasaknya
sendiri jadi bubur tapi malah hangus.
Entah
jadinya seperti apa bubur itu, dia tetap pede memberikannya pada Sekretaris
Jang, dia bahkan menempelkan pesan untuk Direktur Cha di rantang makanannya.
"Kuharap anda segara lekas pulih, Ahli Gizi Lee Yoo Mi."
Rantang
makanan pun akhirnya dibuka, tapi keduanya malah bingung sendiri. Itu apa?
Sekretaris Jang juga tak tahu, bubur sayuran mungkin? Yang bener aja, apa ini
kelihatan seperti bubur? Makanan anjing bahkan jauh lebih baik. Buang sana!
Yoo Mi
sedang melayani para pegawai saat Sekretaris Jang menelepon dan menyuruhnya
membuat bubur lagi. Terpaksalah Yoo Mi harus kerepotan membuatnya lagi, belum
lagi Je Ni yang melapor kalau persediaan kimchi habis. Saat Sekretaris Jang
membawakan bubur kedua, Jin Wook malah tidak ada waktu memakannya.
Malam
harinya, Yoo Mi sudah teler duluan sebelum membuat makan malam. Tapi saat dia
sudah selesai membuatnya, Sekretaris Jang malah baru bilang kalau Direktur Cha
sedang dalam perjalanan bisnis dan akan langsung pulang setelahnya.
Yoo Mi
akhirnya berjalan pulang dengan lesu dan mampir ke cafenya Hyun Tae. Hyun Tae
sendiri baru kembali tak lama kemudian setelah main basket.
Selain
pemilik cafe, Hyun Tae ternyata juga seorang penulis, bahkan saat itu ada
seorang wanita yang mendekati mereka untuk minta tanda tangannya Hyun Tae. Yoo
Mi iri dengan kesuksesan Hyun Tae yang bisa menghasilkan uang sambil bermain,
sementara dia harus menderita sepanjang hari.
Hyun Tae mau
menghiburnya dengan bir, tapi Yoo Mi menolak, dia sudah berhenti minum alkohol.
Dia seseorang yang tidak boleh minum. Kenapa? Apa Yoo Mi membaca novel er*tis
dengan suara keras saat dia mabuk? Yoo Mi sontak membulinya dengan kesal.
Mereka ribut
sendiri seperti anak kecil, sama sekali tidak peduli dengan para pengunjung
yang tak nyaman melihat tingkah mereka sampai Yoo Mi menang dengan menendang
kakinya Hyun Tae.
Keesokan
harinya, Yoo Mi berkata pada dirinya sendiri, yakin kalau dia pasti bisa
membuat makanan yang enak. Dia pun membuat nasi bulgogi. Tapi Sekretaris Jang
malah meragukannya, apa makanan hari ini layak makan?
Yoo Mi
cengengesan canggung, tentu saja. Padahal begitu Sekretaris Jang pergi, dia
cemas sendiri. Baru juga dia duduk belum 5 menit, tapi sudah dipanggil lagi
untuk mengurus kiriman pisang.
Jin Wook
menolak menyentuh makanan itu sama sekali. Sekretaris Jang berusaha memaksanya
untuk tetap memakannya biarpun rasanya tidak enak. Jin Wook masih cuek, taruh
saja di situ. Bailah, tapi kalau Jin Wook tidak memakannya, Sekretaris Jang
mengancam akan mengundurkan diri lagi.
"Baiklah!
Aku akan memakannya!" kesal Jin Wook. Tapi begitu Sekretaris Jang pergi,
dia langsung memanggil asistennya yang lain dan memperingatkannya untuk tidak
sampai ketahuan Sekretaris Jang.
Yoo Mi baru
saja keluar saat dia melihat seorang pegawai membuat makanan dari sebuah tas
yang sama persis dengan tas makanan yang dia berikan pada Sekretaris Jang. Yoo
Mi langsung membuka sampah makanan itu dan mendapati nasi bulgoginya dibuang
tanpa dicicipi sedikitpun.
Jin Wook
sedang melihat-lihat produk celana dalam mereka saat Ketua Cha datang dan
langsung membahas masalah Hye Ri. Ketua Cha menyukai Hye Ri, dia bisa jadi
menantu yang sempurna. Jin Wook tidak mau, Hye Ri terlalu kekanak-kanakan,
tidak sesuai seleranya.
"Jika
Ayah menjodohkanmu dengan wanita dewasa, apa kau mau mengencaninya?"
"Tidak."
"Kau
butuh istri... untuk membuatkanmu makanan."
"Aku
punya istri di sini (lirik Sekretaris Jang)."
Ketua Cha
jadi curiga, apa ada seorang wanita yang pernah membuat Jin Wook patah hati
sampai dia jadi seperti ini. Jin Wook tersinggung, dialah yang sudah mematahkan
hati banyak wanita.
Saat hendak
kembali ke ruangan direktur, Jin Wook malah melihat Yoo Mi di sana, sedang
bicara dengan asistennya. Tercengang, Jin Wook sontak menyembunyikan dirinya
dibalik tembok dan diam-diam mengintip Yoo Mi yang sedang menggerutu pada si
asisten, tidak terima karena makanannya dibuang begitu saja.
"Bilang
padanya aku ingin tahu apa yang salah dan apa yang ingin dia makan. Aku ingin
beberapa usalan darinya." Gerutu Yoo Mi sambil memberikan tas makan
malamnya Jin Wook.
Beberapa
saat kemudian, Jin Wook sudah mendapatkan resumenya Yoo Mi. Dia juga
menyertakan pesan tentang seni makan dalam makanannya tadi. Jin Wook langsung
meremas pesan itu dengan kesal.
Keesokan
harinya, Sekretaris Jang memberikan laporan tebal tentang acuan selera makan
Jin Wook. Jin Wook ingin Yoo Mi membuat makanan berdasarkan informasi laporan
ini. Dia juga memberikan kartu namanya pada Yoo Mi biar Yoo Mi bisa tanya
langsung padanya jika ada yang perlu ditanyakan.
Selesai
memberikan laporan itu, Sekretaris Jang pun pergi terpat saat Je Ni baru datang
dengan gaun merah yang seksi abis. Dia langsung melenggak-lenggokkan pinggulnya
begitu melihat Sekretaris Jang, bergaya bak supermodel dan menyapanya dengan
nada seksi menggoda.
Di
ruangannya, Jin Wook masih memandangi foto resume Yoo Mi dengan penuh dendam.
"Lee Yoo Mi, kau membuatku sangat terhina."
#Flashback
Saat Jin
Wook terbangun di pantai pagi itu, dia malah mendapati para ahjumma sedang
menontonnya sambil menertawainya. Dia tanya dimana wanita yang bersamanya, para
ahjumma dengan tawa geli berkata kalau wanita itu sudah kabur.
Seorang
ahjumma malah berpikir kalau dia pasti sangat buruk semalam sampai-sampai
wanita itu lari. Jin Wook tidak terima olok-olokan mereka dan berusaha
mati-matian membela harga dirinya, tapi para ahjumma itu terus saja
menertawainya. Parahnya lagi, dia tidak bisa langsung kabur karena baterei
mobilnya mati.
#Flashback
end
Yoo Mi
membuatkan steak salad untuk sarapannya Jin Wook, dia bahkan mengirimkan chat
manis sebelum mengirimnya melalui Sekretaris Jang. Tapi kemudian dia mendapat
chat balasan dari Jin Wook, kesal karena Yoo Mi tidak memasak dagingnya sesuai
seleranya.
Di jam makan
siang, kesibukan Yoo Mi bertambah dua kali lipat, memasak makan siangnya Jin
Wook dan mengecek bahan makanan juga. Jadilah ikan yang dimasaknya gosong.
Bahkan Sekretaris Jang pun sampai menutup hidungnya saat menyajikannya ke Jin
Wook.
Jin Wook
jelas tidak mau memakannya dan langsung mengirim sms marah-marah ke Yoo Mi.
Kesal, tapi Yoo Mi cuma bisa meminta maaf.
Di jam makan
malam, dia berusaha berlari secepat mungkin saat mengirim makanannya, tapi
terlambat. Jin Wook menegaskan dalam smsnya kalau dia sangat disiplin akan
waktu, dia tidak akan memakannya biarpun terlambat cuma semenit.
Yoo Mi
akhirnya membawa pulang makanannya dan memakannya di cafenya Hyun Tae. Hyun Tae
ikut mencicipinya. Enak kan? Menjijikkan, kata Hyun Tae. Akhirnya dia mengirim
chat dengan nada sok manis lagi, "Makanan sehat terasa pahit itu
normal."
"Tapi
kenapa makanan buatanmu terasa pahit di mulut dan tubuhku." balas Jin
Wook. Yoo Mi langsung meraung emosi, mengagetkan semua orang di cafe.
Keesokan
harinya, makanan buatannya lagi-lagi ditolak Jin Wook. Yoo Mi sontak menggerutu
kesal sementara rekan-rekannya menggosipkannya di meja sebelah. Tiba-tiba Yoo
Mi merasakan deja vu saat melihat foto pp yang memperlihatkan sebelah wajah Jin
Wook. Seperti pria yang bersamanya di pantai dulu, tapi tidak mungkin,
mustahil.
Di jam makan
siang, dia mengirim chat memberitahukan kalau menu hari ini adalah nasi abalon
yang sangat bernutrisi. Baru juga Sekretaris Jang menaruh rantang makanan itu
di mejanya, Jin Wook langsung menolaknya, masih sibuk memandangi chatnya dengan
Yoo Mi.
Sekretaris
Jang mulai kesal. Kalau begini caranya, mendingan Jin Wook sewa koki saja
daripada dia pingsan lagi. Jin Wook menyelanya, dia sudah minum suplemen jadi
tidak usah cemas lalu kembali melihat chatnya sambil bertanya-tanya kapan dia
harus membiarkannya meledak.
"Apa?"
tanya Sekretaris Jang.
"Bom
makanannya."
Malam
harinya, kru dapur membahas menu besok tapi Koki Wang menolak semua ide menunya
Yoo Mi. Je Ni menunjukkan beberapa catatan para pelanggan sejak Yoo Mi bekerja
di sini, tapi semua pesan itu bernada negatif. Parahnya lagi, Sekretaris Jang
datang tak lama kemudian untuk mengembalikan makanan yang ditolak Jin Wook
sambil diam-diam flirting dengan Je Ni.
Jin Wook
lalu mengiriminya chat dan berkata kalau dia alergi abalon. Yoo Mi bingung, itu
tidak ada dalam laporannya, sejak kapan dia alergi abalon? Jin Wook dengan
entengnya bilang, sejak hari ini. Yoo Mi sontak meraung kesal.
Hyun Tae
menghubunginya tak lama kemudian dan bertepatan saat itu juga, Jin Wook juga
mengirim chat, meminta makanan yang lebih layak untuk makan malam. Saking
emosinya, dia langsung mengirim balasan penuh sumpah serapah yang sebenarnya
ingin dia maksudkan ke Hyun Tae tapi malah terkirim ke Jin Wook.
Dia baru
sadar sesaat kemudian dan langsung panik. Dia langsung bergegas ke ruang
direktur, tapi Sekretaris Jang mencegahnya tepat waktu. Dia melarang Yoo Mi
masuk, tapi Jin Wook mengizinkannya masuk.
Dia tidak
langsung melihat wajahnya karena Jin Wook membelakanginya dan berusaha
meyakinkan Jin Wook untuk tidak salah paham, dia tidak bermaksud mengirimnya ke
Jin Wook tapi pada temannya.
"Aku
tidak tahu kalau kau juga memasak untuk temanmu, kau pasti sibuk." Sindir
Jin Wook.
"Maafkan
saya. Jika anda memaafkan saya, saya akan sangat berterima kasih."
Jin Wook
diam saja sebelum akhirnya dia menoleh ke Yoo Mi. Yoo Mi sontak shock mengenali
wajahnya.
Epilog
:
Jin Wook
marah-marah saat melihat hasil laporan yang diberikan seorang pegawai yang
tidak bisa menemukan model satupun untuk iklan pakaian dalam mereka.
Model-model itu terlalu mahal dan tidak sesuai budget mereka. Pegawai itu malah
mengusulkan agar Jin Wook saja yang jadi modelnya, soalnya para pegawai wanita
di kantor ini adalah penggemar beratnya Jin Wook.
Jin Wook protes, itu ide yang tidak masuk
akal... tapi kemudian dia sudah sibuk didandani di studio dan mulai bergaya di
depan kamera bak model pakaian dalam profesional.