Baca Episode Sebelumnya Sinopsis Drama Korea My Secret Romance Episode 2 Part 2
Sinopsis Drama Korea My Secret Romance Episode 3 Part 1
Episode
3 (Membalikkanku seperti sepotong pancake)
Yoo Mi masuk
ke ruang kerja Jin Wook. Dia menjelaskan soal pesan yang ia kirim dan meminta
maaf. Namun betapa kagetnya Yoo Mi saat Jin Wook menghadap ke arahnya. Yoo Mi
hingga menutup mulutnya yang melongo, sedang Jin Wook hanya memberikan ekspresi
muka flat. Kemudian Yoo Mi buru-buru permisi meninggalkan ruangan itu.
Setelah
melihat Yoo Mi pergi, Jin Wook bergumam
“Ini menyenangkan", sambil tersenyum modus.
Saat Yoo Mi
hendak pulang kerja, dia bergumam sendiri soal Presdirnya, dia mencoba
meyakinkan dirinya sendiri kalau pria itu adalah atasannya yang ia pikir hanya
seorang pelayan.
Di pinggir
jalan tiba-tiba keluar seorang pria dari mobilnya tepat di depan Yoo Mi.
Ternyata dia adalah Jin Wook, Yoo Mi kaget.
Kontan Yoo
Mi berniat kabur, tapi Jin Wook menahannya. Dia tidak berubah dari atas sampai
bawah, tak seperti dirinya yang semakin menarik. Kepala Yoo Mi pusing sendiri
untuk memberikan reaksi apa, ia pura-pura polos tidak mengerti makna ucapan Jin
Wook. Jin Wook menatapnya, apa dia benar-benar tak mengenalinya?
Yoo Mi
cegukan grogi, tentu saja dia tahu. Jin Wook adalah Presdir disana. Jin Wook
mengkonfrotasinya, selain itu? Secara pribadi. Yoo Mi kebingungan memberikan
jawaban. Melihat keramaian di depan kantor, Jin Wook menariknya untuk berbicara
dalam mobil.
Namun Yoo Mi
buru-buru menampik tangan Jin Wook, dia bukan tipe orang yang sembarangan masuk
ke mobil pria. Ia pun cepat-cepat kabur meninggalkan Jin Wook. Jin Wook
merenges melihat kepergian Yoo Min, “Lihat dia berlari. Jadi kau akan begitu
rupanya?”
Sesampainya
di toko buku Hyun Tae, Yoo Mi terduduk lemas. Ia menyesal sendiri akan
kelakuannya pada atasannya barusan. Hyun Tae heran, apa yang terjadi padanya?
Apa ada seseorang yang mencoba menciumnya?
Yoo Mi cuma
mendelik pada Hyun Tae. Hyun Tae ketakutan, ia ingin memberikan sebuah hadiah
untuknya. Ta-da! Dia menghadiahi novel berjudul ‘The Noble Man’. Yoo Mi tak
menerima kebaikannya dengan baik, tinggalkan dia sendiri atau ia akan
memukulnya.
Hyun Tae
protes, kenapa? Yoo Mi sendiri yang menyuruhnya mencarikan buku itu. Dia tak
tahu berapa banyak toko buku yang dimasukinya demi mencari buku ini.
Yoo Mi
menolak menerima bukunya, kapan dia pernah menyuruhnya mencari buku itu? Hyun
Tae sudah membuatnya tampak seperti orang aneh. Hyun Tae sebal sendiri pada Yoo
Mi, ia melemparkan bukunya pada Yoo Mi.
Yoo Mi duduk
di kamarnya dengan frustasi, kembali teringat akan ucapan Jin Wook dulu. Dimana
ia tak mempercayai Jin Wook yang mengaku sebagai putra Ketua Cha, bahkan ia
menuduhnya mencuri mobil Ketua. Yoo Mi mendesah galau, apa yang harus ia
lakukan sekarang? Dari sekian banyaknya restoran dan perusahaan di luar sana,
kenapa dia harus disana?
Sedangkan
Jin Wook masih menaruh dendam atas penolakan Yoo Mi barusan, “Mari lihat sampai
kapan kau mau pura-pura bodoh.”
Esok
harinya, Yoo Mi sudah protes pada Sekretaris Jang yang memerintahkan supaya ia
mengantar makanannya secara langsung pada Jin Wook. Dia sangat sibuk sampai
tidak sempat ke kamar kecil, masa sekarang dia harus naik turun tiga kali
mengantar makanan. Sekretaris Jang mempersilahkan Yoo Mi untuk menolak perintah
Tuan Cha, kalau memang dia tak keberatan dipecat.
“Kalau
begitu, kapan aku harus memulainya?” tanya Yoo Mi terpaksa.
“Right. Now.”
Yoo Mi diam
di tempat saat masuk ke ruang kerja Jin Wook. Jin Wook bersikap biasa-biasa
saja, ia pun berjalan ke arah papan Rencana Renovasi Resor Daebok dan disana
terdapat beberapa foto ruangan resort daebok yang terpajang. Yoo Mi melongo
kaget melihat foto kamar mandi tempatnya terjatuh. Jin Wook semakin meledeknya,
apa dia melihat sesuatu yang mengejutkan?
Grogi, Yoo
Mi menghindari kontak mata dengan Jin Wook. Ia mengeluarkan makanan yang
dibawanya dan menjelaskan sambil menatap ke arah lain. Jin Wook sengaja ingin
bertatapan dengan Yoo Mi, ia harap makanannya bisa sesuai harapan. Mari bertemu
setiap hari mulai sekarang.
Grogi, Yoo
Mi kontan cegukan. Ia salting dan buru-buru pamit pergi meninggalkan
ruangannya.
Yoo Mi mewek
sendiri di kamar mandi, dia tak menyangka apa yang akan ia lakukan kalau harus
bertemu dengan Jin Wook tiga kali sehari.
Dalam
perjalanan, Jin Wook berkata yakin kalau wajahnya bukanlah tipe wajah yang
mudah dilupakan. Dia tidak seharusnya bertingkah seperti itu padanya.
Sekretaris Jang merespon, siapa yang bertingkah seperti itu pada dia?
“Ya,
seseorang yang sangat mudah ditebak.”
Yoo Mi
bercerita masalah cinta satu malam pada Hyun Tae, antara seorang pegawai wanita
dan seorang kunyuk. Hyun Tae pikir itu cerita yang menarik, dia akan
mencatatnya supaya tidak lupa.
Yoo Mi
merebut ponsel Hyun Tae, dia akan membunuhnya kalau sampai mempublikasikan
cerita itu. Yoo Mi bertanya dengan hati-hati, jika Hyun Tae mengalaminya,
bagaimana seorang wanita bekerja di perusahaan dengan pria yang tidur
bersamanya? Itu bukan cerita romantis melainkan mimpi buruk.
Kalau Hyun
Tae, dia akan pura-pura melupakannya. Toh, kejadian itu berlangsung tiga tahun
yang lalu bukannya 3 hari yang lalu. Yoo Mi tidak setuju dengan ucapan Hyun
Tae, meskipun 30 tahun pun ia akan tetap mengingatnya. Atau jangan-jangan, Hyun
Tae melakukan hal semacam itu saat tamasya untuk meneliti buku?
“No
comment.”
Yoo Mi tidak
suka, dia melarang Hyun Tae melakukannya. Ia akan melarangnya keluar kalau
begitu. Hyun Tae menyentuh wajah Yoo Mi, ada apa dengannya? Dia tidak mabuk
karena minum limun, ‘kan?
Yoo Mi
cemberut dan menyuruh Hyun Tae tak bicara dengannya kemudian naik ke kamar.
Hyun Tae keheranan dengan sikap Yoo Mi, dia tertegun sejenak.. ia tersenyum
menyangkal dugaan dalam pikirannya sendiri “Hei, mana mungkin. Dia takkan
pernah bisa...”
Esok
paginya, Jin Wook niat banget buat meneror Yoo Mi. Pagi-pagi dia sudah
berangkat kerja dan lewat dihadapan Yoo Mi dengan menggunakan mobil putih yang
mereka gunakan untuk bermalam di tepi pantai. Yoo Mi kontan mematung di
tempatnya, dia pun buru-buru ngabur ke dalam kantor dengan panik.
Tak sampai
di situ, Jin Wook sengaja memotret wine yang sama yang ia mereka minum
sebelumnya. Dia menyuruh Yoo Mi memasak makan malam yang cocok di minum dengan
wine itu.
Saat masuk
ke ruang kerja Jin Wook, Yoo Mi sudah disambut dengan lagu Je T’aime – Aku
mencintaimu. Yoo Mi menatap heran ke arah Jin Wook. Jin Wook menunjukkan wine
ditangannya, ia mengajak Yoo Mi untuk minum bersama-nya.
Yoo Mi ingat
betul kalau wine itu adalah wine yang mereka minum di pinggir pantai. Ia
cepat-cepat menolak dengan alasan tak kuat minum, ia pun permisi pergi secepat
mungkin.
Sesampainya
di toko buku Hyun Tae, Yoo Mi kembali disambut oleh lagu Je T’aime. Dia
geregetan menyuruhnya mengganti lagu. Tapi Hyun Tae lagi asyik joget, dia
menolak untuk menggantinya. Yoo Mi makin kesal dan memutuskan untuk pergi dari
sana.
Di kantor,
Sekretaris Jang mengomentari sikap Jin Wook yang tampak lebih ceria belakangan.
Senang bisa melihat dirinya yang dulu. Kadang, ia rindu dengan sikap kekanakan
Jin Wook. Apa karena ahli gizi itu? Makanan ahli gizi pasti sangat efektif.
“Aku hanya
makan untuk bertahan hidup.” Elak Jin Wook.
Ditengah
pembicaraan mereka, Jin Wook mendapatkan telepon dari seorang wanita. Wanita
itu mengajaknya makan siang bersama. Tapi Jin Wook menolak soalnya sedang
sibuk. Wanita itu tak masalah kalau mereka makan malam.
Jin Wook
tetap menolaknya, dia mau lembur. Malas bebicara dengan wanita itu, Jin Woo
langsung memutus teleponnya begitu saja. Sekretaris Jang heran, dia pikir Jin
Wook bilang sudah menyelesaikan pekerjaannya dan akan lembur.
“Aku harus
makan malam.”
“Apa Anda
bilang Anda lembur padaku, supaya Anda bisa makan malam?”
“Kenapa? Apa
itu tidak boleh?” wkwkwk. Modus.
Shin Hwa
mengajak teman-temannya untuk makan bareng, dia lagi butuh hiburan. Semua
temannya sudah hapal betul kalau Shin Hwa habis gagal audisi jadi penyanyi.
Semua orang menolak dengan alasan masing-masing. Cuma Yoo Mi yang tersisa, Shin
Hwa menaruh harapan besar padanya.
Yoo Mi
mengaku tidak punya janji malam ini. Namun bertepatan saat itu, ia mendapatkan
sms dari Jin Wook yang mengabarkan kalau dia lembur dan Yoo Mi harus menyiapkan
makan malamnya jam 10. Yoo Mi mendengus malas, ia meminta maaf pada Shin Hwa
soalnya dia punya lembur mendadak.
Yoo Mi
mendapat sms tambahan, Jin Wook ingin makan pasta seafood. Yoo Mi
memberitahukan kalau mereka tak punya bahan makanannya. Namun Jin Wook tak mau
tahu, pokoknya dia pingin pasta seafood. Terpaksa, Yoo Mi harus belanja dulu
sebelum masak dan waktunya semakin mepet.
Jin Wook
melihat profil Yoo Mi penuh dendam, “Kau masih bertahan padaku lebih lama dari
yang kukira. Aku akan menghancurkanmu kali ini dengan bom makananku.”
Yoo Mi
membawa masuk pasta sialan.. opss, keceplosan. Maksudnya pasta seafood-nya. Jin
Wook meminta Yoo Mi berhenti, dia kemudian monyodorkan uang pada Yoo Mi. Ia
membayar biaya bensin serta bunganya. Yoo Mi masih pura-pura bodoh dan tak mau
menerimanya.
Jin Wook
terus meletakkan uangnya di tangan Yoo Mi dengan paksa. Bajunya, jaketnya,
Jaket beige buatan tangan dan 100 persen terbuat dari wol miliknya! Yoo Mi
sudah lari menggunakannya. Dia yakin sekarang Yoo Mi mencarinya, dengan alasan
lain, bukan cuma alasan uang bensin.
“Aku hanya...
melamar kerja disini.”
Jin Wook
menarik Yoo Mi mendekat padanya. Dia tak bisa mempercayai kata-kata Yoo Mi,
makanya dia tak akan bisa mempercayai masakannya. Yoo Mi memastikan kalau
dirinya adalah ahli gizi, dia tak akan main-main dengan masakannya. Kalau
begitu, Jin Wook menyuruh Yoo Mi mencicipi masakannya.
Yoo Mi ingat
kalau dia barusan menaruh satu sendok besar cabai bubuk. Tapi demi memastiannya
pada Jin Wook, ia memakannya. Sekarang dia sudah senang? Dia boleh pergi
sekarang? Yoo Mi meninggalkan ruangan Jin Wook kesal.
Esok
harinya, Yoo Mi meminta pada Ketua Tim-nya untuk memindahkan dia dari Daebok.
Ketua Tim menolak untuk memindahkannya, apalagi dia baru bekerja 3 minggu
disana. Banyak orang yang menginginkan untuk bekerja disana. Setengah merengek,
Yoo Mi meminta Ketua Tim memperkerjakan orang lain yang mengingikannya.
Merasa ada
aura aneh, Yoo Mi mendongak ke atas. Ia dikejutkan dengan adanya Sekretaris
Jang yang mendengarkan pembicaraannya sambil mendelik menakutkan. Yoo Mi
berjingkat kaget dan buru-buru memutus sambungan teleponnya.