Baca Episode Sebelumnya Sinopsis Drama Korea My Secret Romance Episode 3 Part 1
Sinopsis Drama Korea My Secret Romance Episode 3 Part 2
Yoo Mi masuk
keruang kerja Jin Wook. Jin Wook
membicarakan soal Yoo Mi minta pindah tempat kerja. Jin Wook menilai jika Yoo
Mi tidak bertanggung jawab pada pekerjaannya. Yoo Mi kemudian mengelak dan
menjelaskan kenapa dia tidak bisa bertahan kerja di tempat Jin Wook.
Baginya
sudah berat menyiapkan makanan untuk 300 orang di kafetaria, dan ia harus
menyiapkan lagi makanan berbeda untuk Jin Woo tiga kali sehari. Bahkan pekerja
paruh waktu saja punya waktu istirahat.
“Maksudmu,
gajimu terlalu rendah untuk pekerjaan yang kau lakukan. Apa itu maksudmu?”
“Gaji? Kau
sangat berlebihan.” Ujar Yoo Mi dengan banmal.
Jin Wook
mendelik karena Yoo Mi berbicara banmal padanya. Yoo Mi berkacak pinggang
dengan marahnya, dia tahu kalau Jin Wook tengah mempermainkannya. Ia merencanakannya
sejak awal sehingga ia memperlakukannya begini. Baiklah, dia mengaku kalau ia
memang mengingat semuanya. Resort. Wine. Apa yang mereka lakukan di pantai. Dia
mengingat semuanya.
Jaket? Dia
memang menyimpannya. Tapi dia sangat tidak tahan melihatnya, jadi Ibunya sudah
membuangnya. Dia selalu bicara benci ini dan benci itu, Jin Wook seolah tengah
melatihnya seperti anjing. Dia ahli gizi bukannya pembantu. Jangan campurkan
antara urusan pribadi dan pekerjaan! Dia ahli gizi, dan Jin Wook direktur yang kekurangan
vitamin! Makanlah apapun yang kubuat untuknya!
Yoo Mi
berniat pergi. Namun Jin Woo meminta dia untuk menjawab satu pertanyaannya.
Kenapa waktu itu, Yoo Mi pergi meninggalkannya?
“Kau
penasaran?”
“Beritahu
saja alasannya.”
“Karena itu
hanya cinta satu malam.”
Batin Yoo Mi
melanjutkan, “Aku takut karena itu pertama kalinya buatku. Karena aku ingin
melupakan namun hatiku terus berdegup kencang. Karena itu bukan situasi yang
menguntungkan.”
Yoo Mi turun
melalui tangga dengan lemas, “Tamatlah aku.”
Untuk
menghilangkan kegundahannya, Jin Wook pergi ke bar ditemani Sekretaris Jang.
Sekretaris Jang terus ngoceh mengomentari style Jin Woo yang tak pernah
berubah. Jin Wook kesal memikirkan kata-kata ‘cinta satu malam’ dari Yoo Mi.
Dia menyuruh Sekretaris Jang supaya diam.
“Anda ingin
kita minum bersama, tapi Anda melarangku bicara. Minumlah sendiri.”
Jin Wook tak
bisa berhenti memikirkan ucapan Yoo Mi, “Aku, Cha Jin Wook bukan siapa-siapa
melainkan hanya 'cinta satu malam' belaka?”
Entah apa,
kamera menyorot ke arah meja kerja Jin Wook yang terdapat sebuah kotak cantik
yang bersinar.
Sedangkan
Yoo Mi yang bersiap berangkat kerja sudah lemas duluan. Dia mengira kalau
nasibnya sudah tamat dan akan segera dipecat. Ia menyemangati teman-temannya,
padahal dia sendiri yang kelihatan paling loyo.
Sekretaris
Jang menemui Yoo Mi untuk memberikan keranjang makanan. Yoo Mi memeriksanya dan
isinya sudah habis, dia lesu mengira Jin Wook membuang masakannya lagi.
Sekretaris Jang menyampaikan pesan Jin Wook, ia menikmati makanannya. Dia
sangat menyukai kombinasi dari sayuran, daging, dan bakso tahunya.
Yoo Mi masih
tak percaya Jin Wook mengatakan itu. Ada apa dengan baji.. maksudnya Direktur
itu? Apa yang tengah ia lakukan? Apa dia cuma bersikap berlebihan saja? Yoo Mi
menyadarkan dirinya supaya tetap mewaspadai Jin Wook.
Jin Wook
masuk ke ruang kerja Ketua Cha. Disana sudah ada Direktur Maeng yang
menunggunya. Dia memberikan gingseng terbaik untuknya. Jin Wook dengan dingin
menolaknya. Direktur Maeng menyuruh Jin Wook tetap menerimanya, dia adalah masa
depan perusahaan. Ia kena banyak masalah karena ia pingsan.
Ketua Cha
tertawa melirik kearah Jin Woo, “Apa kau
sudah bersiap menjadi ketua selanjutnya?”
“Ya, Anda
sangat tajam juga, ya.” Balas Direktur Maeng dengan tawa penuh makna.
Sekretaris
Jang memberitahukan pada Jin Wook kalau dia sudah mengembalikan wadah
makanannya pada ahli gizi itu. Ia mengatakan padanya kalau Direktur
menikmatinya. Jin Wook sok cool bilang kalau makanan itu sebenarnya biasa
saja.. tapi, bagaimana dengan ekspresinya saat Sekretaris Jang mengembalikan
wadahnya? Dia, Lee Yoo Mi, apa terlihat senang?
“Itu lebih
seperti, ‘Ada apa dengan bajingn itu? Apa maksudnya?’ Itulah yang kubaca dari
ekspresinya.” Jawab Sekretaris Jang jujur.
Ekspresi
penuh harap Jin Wook langsung berubah kekecewaan. Kesal, dia pun membalas
Sekretaris Jang dengan mengatai jas baru polkadotnya jelek. Jangan pakai itu
lagi. Dia mengalami trypophobia. Sekretaris Jang seketika bergumam mengatai Jin
Woo yang tidak punya selera fashion.
Direktur
Maeng pergi ke kafetaria, ia tersenyum licik melihat staf kafetaria. Dia
kemudian menelepon seseorang. Ia akan berusaha mengubah staf dapur disana dan
membantunya menggantikan staf baru. Celakanya, saat bertelepon-ria, dia tak
tahu kalau Jin Wook mendengar pembicaraannya. Ia pun gugup ketika berhadapan
dengannya.
Jin Wook tak
mengatakan apapun, tapi tampaknya dia tengah memikirkan sesuatu.
Bok Ja baru
saja menggoreng jeon (kayak telur dadar). Eun Bi memanggil Yoo Mi untuk
bergabung makan bersama mereka. Bok Ja menunjuk nampan yang sudah ia siapkan
dan meminta Yoo Mi memberikannya pada Jin Wook. Kalau dia menyogoknya dengan
makanan itu, mungkin dia tidak akan menyulitkannya.
Yoo Mi
mengerti dan pergi menuju ke ruangan Jin Wook. Dalam perjalanan, dia terus
ngedumel mencari alasan yang tepat untuk menjelaskan makna ucapannya kemarin,
atau lebih tepatnya supaya dia diampuni atas kesalahannya.
Jin Wook
tengah bekerja diruangannya. Tiba-tiba saja Joo Hye Ri masuk keruangannya dan
langsung sok perhatian pada Jin Wook. Lihat matanya yang menghitam, wajahnya
juga kisut begitu. Jin Wook malas sekali harus berurusan dengan Hye Ri. Dia
menyuruhnya supaya tidak menyentuhnya.
Hye Ri
cemberut soalnya sudah susah-susah izin menemui Jin Wook, tapi Jin Wook malah menanggapi
kedatangannya dengan dingin. Jin Wook mendesis malas dengan tingkah Hye Ri yang
tak pernah dewasa, pergi saja sana, dia lagi sibuk. Hye Ri menolak dan terus
menempel pada Jin Wook kayak perangko.
Bertepatan
saat itu pula, Yoo Mi mengetuk pintu dan langsung masuk kesana. Melihat bos-nya
bermesraan, dia salah tingkah dan bergegas balik arah. Jin Wook menyuruhnya
supaya tetap masuk. Yoo Mi pun masuk kembali, tidak terlalu pede dengan
penampilannya yang berantakan dan banyak noda makanan di seragamnya. Dia pun
menunjukkan jeon yang dibawanya kemudian meletakkan dia atas meja.
Yoo Mi
buru-buru permisi keluar. Di luar ruangan Jin Wook, dia baru sadar kalau wanita
barusan adalah Penyiar Joo Hye Ri. Terdengar suara Hye Ri di dalam ruangan Jin
Wook meremehkan makanan yang dibawa Yoo Mi, ini cuma sampah, Oppa jangan
memakannya yah.
“Sampah?”
desis Yoo Mi kesal.
Yoo Mi terus
melamun dalam perjalanan pulangnya. Terdengar suara ponsel berdering, ia
spontan memeriksa ponselnya. Tapi ternyata bukan dia yang mendapatkan telepon
melainkan pria dihadapannya.
Yoo Mi
kembali melamun, dia terus kepikiran kejadian di kantor tadi. Masih mengingat
kemesraan antara Jin Wook dan Hye Ri tadi. Saking sibuknya melamun, Yoo Mi
sampai tak sadar kalau jalan ke rumahnya sudah terlewat.
Di
kantornya, Jin Wook baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Dia pun meninggalkan
ruang kerjanya. Namun baru beberapa detik keluar, Jin Wook malah masuk kembali.
Dia melihat dadar yang dibawa Yoo Mi belum di makan olehnya.
Yoo Mi
pulang dengan lesu. Apa lagi yang sebenarnya ia harapkan? Harusnya dia sudah
bersyukur karena tidak dipecat dari pekerjaannya. Ponsel Yoo Mi berdering,
Ibunya mengirimkan sms, ia menyuruh Yoo Mi menghubunginya kalau membaca pesan
itu. Namun sayangnya Yoo Mi malas, hingga ia langsung mengahapus pesannya tanpa
mengirimkan balasan.
Ibu ngobrol
dengan Hyun Tae. Hyun Tae sibuk memperhatikan adiknya Yoo Mi yang sangat lucu.
Masih kecil tapi mainan hape melulu. Hyun Tae meminta maaf soalnya dia tidak
datang ke pernikahan Ibu. Dia berniat kesana, tapi Yoo Mi mengancam akan
membunuhnya kalau sampai ikut.
“Tidak apa.
Kita sudah berpisah juga. Omong-omong aku tidak bisa lagi menahan sifat anak
itu.”
Yoo Mi kaget
melihat kedatangan Ibunya di tempat Hyun Tae. Hyun Tae tahu akan ada keributan
besar antara mereka berdua, ia pun buru-buru menyingkir dan mengatakan pada
pelanggannya kalau toko sudah tutup.
Yoo Mi
tambah kaget lagi saat tahu Ibunya kembali bercerai. Ibu dengan enteng mengaku
sudah berusaha menyesuaikan diri dengan suami barunya, tapi dia tak bisa
bertahan lagi. Yoo Mi kesal, bukannya Ibu yang mengatakan ingin hidup seperti
Lee Hyo Ri. Ibu mengatakan kalau dia sudah mencoba yang terbaik.
“Jadi kapan
Ibu akan kembali?”
Ibu tidak
mau karena dia sudah bercerai. Dia akan tinggal disana, dia sudah mendapatkan
izin dari Hyun Tae. Yoo Mi menolak ide itu, dia tak akan bisa tinggal bersama
Ibunya. Dia menyuruh Ibunya melakukan apapun yang ia mau, dia tak menyuruhnya
untuk menikah lagi. Ibu mengatai Yoo Mi yang durhaka, mau pergi kemana dia
malam-malam bersama anak kecil.
“Aigoo, Dong
Goo. Kau jangan memperlakukan Ibu seperti ini saat kau sudah besar.” Sindir
Ibu.
Yoo Mi
menyendiri untuk menenangkan pikirannya yang kacau. Masih menempel jelas
diingatannya bagaimana anak-anak mengucilkan dia gara-gara Ibu adalah pemain
film dewasa. Bahkan dia selalu menjadi bahan bullian mereka karena itu.
Yoo Mi
menghela nafas melihat kerlap-kerlip lampu kota, “Entah aku di rumah atau di
kantor seseorang selalu menggangguku. Setidaknya ada tempat seperti ini di
lingkungan ini.”
Sekembalinya
ke rumah, Yoo Mi mendapati Ibunya dan Dong Goo sudah tidur lelap di ranjangnya.
Ia pun membiarkan mereka untuk tetap bermalam disana.
Esok
harinya, Yoo Mi sudah tergesa-gesa untuk siap-siap berangkat kantor tapi
adiknya malah menggunakan toilet untuk poop. Dan karena sembelit Yoo Mi harus
nunggu lama. Dia khawatir kalau sampai telat berangkat, tapi Ibu menyalahkan
Yoo Mi, gara-gara dia berisik adiknya semakin kesulitan poop.
Di kantor,
Yoo Mi berpapasan dengan Hye Ri. Belum apa-apa, Hye Ri sudah menyuruhnya
membawa kotak berisi bahan makanan. Dia menyuruh Yoo Mi menyiapkan makanan
untuk Jin Wook dengan bahan-bahan terbaik itu. Selain itu, dia juga sudah
membawa mangkuk, piring, sendok dll untuk menghidangkan makannya.
“Maaf. Aku
tidak tahu kenapa Anda melakukan ini tapi aku bekerja untuk memastikan bahwa
makanannya adalah makanan yang bergizi.”
Bergizi? Apa
maksudnya adalah jeon sampah itu? Mulai sekarang, Hye Ri menyuruh Yoo Mi
mengirimkan foto makanan Jin Wook padanya. Yoo Mi sampai heran, untuk apa dia
melakukannya?
“Aku ingin
menjadi isteri yang baik nanti. Aku akan segera menikahi Jin Wook.”
Kata siapa?
Tegur Jin Wook masuk ke dapur dan langsung menarik Yoo Mi ke dalam dekapannya,
“Aku hanya makan makanan yang dia buat karena dia ahli gizi pribadiku. Jadi,
tidak ada yang boleh memerintahinya selain aku.”
Epilog
:
Setelah Yoo Mi mencicipi pasta
seafood-nya, Jin Wook juga mencicipi pasta itu. Dia langsung mendesis kesal
soalnya Yoo Mi bermain-main dengan masakannya.
Sedangkan Yoo Mi kan mengaku
kalau jaketnya Jin Wook sudah dibuang. Tapi nyatanya dia masih menyimpannya
dalam kotak dengan rapi.