Baca Episode Sebelumnya Sinopsis Drama Korea My Secret Romance Episode 5 Part 1
Sinopsis Drama Korea My Secret Romance Episode 5 Part 2
Jin Wook lalu
menyingkirkan kursi yang menghalagi mereka agar ia bisa berdiri lebih dekat
dengan Yoo Mi dan ia bisa memegang kedua pundak Yoo Mi.
"Cegukan
itu... hanya terjadi saat bersamaku. 'kan? Ada apa? Apa aku membuatmu
gugup?"
"Bukan
itu pertanyaanku." Koreksi Jin Wook.
"Bukan
karena aku gugup, tapi karena aku tidak nyaman."
"Ti...
tidak nyaman? Karena apa? Aku?"
"Ya.
Apa anda sadar dengan ketidaknyamanan yang anda sebabkan? Setiapkali aku
melihat anda, aku teringat dengan kenangan masa lalu yang ingin aku lupakan.
Dan itu membuatku sangat tidak nyaman."
"Lee...
Lee Yoo Mi."
"Sudah
kujawab 'kan? aku pamit dulu."
Jin Wook
tidak bisa berkata apa-apa lagi mendengar jawaban itu. Harga dirinya runtuh.
Sampai di
restoran, Yoo Mi langsung memberikan boneka itu pada adiknya.
"Si
pria makan 3x sehari itu selalu saja berulah untuk membuat masalah
denganmu." Ujar Hyun Tae.
Yoo Mi tidak
menanggapinya, ia langsung ke atas dan menyuruh Dong Goo untuk segera menyusul
karena sudah waktunya tidur.
"Annyeong~"
Salam Hyun Tae.
Salah satu
pelanggan mendekati Hyun Tae, menanyakan siapa Dong Goo, ponakan kah?
"Dia
putraku." Jawab Hyun Tae dan pelanggan itu menjauh kembali.
Di
apartemen, ibu Yoo Mi memutar film-nya saat masih muda sambil minum-minum. Yoo
Mi datang dan langsung meneriaki ibunya untuk mematikan TV-nya.
"Kenapa?
Itu adalah masa kejayaanku." Jawab ibunya enggan.
"Matikan
sebelum kuledakkan." Ancam Yoo Mi.
Ibu Yoo Mi
pun mem-pause film-nya. Ia kesal, Yoo Mi kan sudah dewasa untuk menyaksikan
tontonan semacam itu. Yoo Mi kembali membentak, apa ibunya tahu hidupnya hancur
karena hal itu?
"Apa
maksudmu?"
"Ibu
tidak akan mengerti." Jawab Yoo Mi kesal, lalu keluar lagi setelah
meletakkan tasnya.
Ibu Yoo Mi
kembali melanjutkan nonton. Ia bergumam, emosi Yoo Mi semakin parah saja, itu
karena dia tidak pernah pacaran sih.
Jin Wook
terus memikirkan penghinaan Yoo Mi terhadapnya tadi, ia sangat kesal dibuatnya.
Pandangannya tertuju pada kotak itu, ia mengambilnya lalu membuangnya ke tempat
sampah. Tapi beberapa detik kemudian ia pungut lagi dan akhirnya ia masukkan
kedalam lemari pakaiannya.
Yoo Mi ke
tempat favoritnya dan disana ia minum soju. Itu adalah kali pertamanya setelah
tidak minum selama 3 tahun.
Hyun Tae
mendekatinya dengan membawa sosis, ia mengupasnya dan memberikannya pada Yoo
Mi. Selagi Yoo Mi makan sosisnya ia menasehati, maklumi saja ibu, sejujurnya
ibu itu wanita yang unik.
"Sampai
kapan? Sampai kapan lagi? Sampai kapan aku harus selalu memakluminya? Kau ingat
dengan yang terjadi saat SMA 'kan? Sejak saat itu sampai sekarang aku berusaha
semampuku untuk memahami ibuku. Tapi ibuku selalu melakukan apa saja yang di
inginkannya. Tanpa di duga dia melakukan apapun dan mengacaukan semuanya. Tidak
peduli sekeras apapun aku berusaha memahami ibuku..."
#
Flash back
Yoo Mi dan
kedua temannya curi-curi waktu untuk menonton film dewasa. Awalnya ia terkejut
terus berubah menjadi shock karena ternyata ibunyalah pemeran film itu.
Dan teman-temannya
mengucilkannya serta membully-nya. Saat itu Hyun Tae hanya bisa melihatnya saja
seperti saat ini, ia tidak melakukan apapun untuk membantu Yoo Mi.
"Sejak
saat itu. Aku tidak bisa mengenakan pakaian yang kuinginkan atau bebas
berkencan. Dan semua itu karena ibuku."
Kilas Balik
selesai..
Sekarang pun
Yoo Mi menyalahkan ibunya dan ia meracau tidak jelas karena sudah mulai mabuk.
"Kenapa
harus di resort itu? Jika saja dia tidak menyelenggarakan pernikahan disana dan
aku tidak keluyuran kemana-mana. Saat itu di dalam mobil... pada tengah malam
di pantai... Jika saja bukan karena ibuku, aku tidak harus melakukan itu dengan
Si Pria makan 3x sehari."
"Hei,
kau ngomong apa? Kau terlalu banyak minum, ayo kita pulang saja."
Hyun Tae
merubah posisi duduknya jadi sejajar dengan Yoo Mi. Yoo Mi kembali meracu, jika
ia tidak melakukan itu, apa segala sesuatunya akan berbeda? Yoo Mi kehilangan
kesadarannya tiba-tiba dan ia menjatuhkan kepalanya di bahu Hyun Tae.
Hyun Tae
awalnya membangunkan Yoo Mi tapi karena tidak ada respon, ia pun membiarkannya
saja. Bahkan Hyun Tae menyibak rambut Yoo Mi yang terjuntai ke wajahnya dengan
lembut.
Jin Wook
protes pada sekretarisnya karena dijadwalkan untuk interview TV padahal ia
punya banyak rapat.
"Itu
adalah perintah ketua." Jawab Sek. Jang.
"Ketua?"
"Itu
juga akan membantu kita mempromosikan brand kita. Sepertinya bukan ide buruk.
Apa anda tidak setuju?"
"Bukan,
aku hanya merasa itu tak penting. Pastikan selesai dalam satu jam."
"Baik."
Jin Wook
akan naik lift dan ternyata Yoo Mi juga sama, tapi mereka saling membelakangi
dan hanya Jin Wook yang sadar. Yoo Mi mengangkat telfon dari Hyun Tae. Mendengar
nama Hyun Tae disebut, Jin Wook pun memasang telinganya lebar-lebar.
"Kau
pulang dengan selamat tadi malam? -- Hei, tak perlu menjemputku, kau 'kan kerja
juga. -- Baiklah, sampai nanti." Jawab Yoo Mi.
Pintu lift
terbuka dan gerombolan Yoo Mi masuk kesana. Pintu lift Jin Wook juga sama
terbukanya tapi ia tidak kunjung masuk. Ia menyuruh Sek. Jang yang sudah masuk
untuk keluar lagi dan menyampaikan pesannya pada Yoo Mi.
Jin Wook
memerintahkan Yoo Mi membuat makanan untuk semua staf siaran sebanyak 10 orang.
Yoo Mi protes dong, kan itu bukan tugasnya.
"Karena
aku mau saja". Itu kata bos. Dan untuk makan malam, ada rapat dengan tim
Brand jadi kau harus menyiapkan makan malam untuk mereka juga. Sebanyak 20
orang."
Yoo Mi
mencoba melobi, kalau sebanyak itu sih sebagiknya pesan makanan diluar saja.
Sek. Jang menegaskan bahwa hal itu tidak diperbolehkan. Yoo Mi pun terpaksa
setuju.
"Bos
melakukan PDKT dengan cara yang ekstrim." Gumam Sek. Jang ketika Yoo Mi
sudah kembali ke dapur.
Melihat Hye
Ri ada disana, Jin Wook langsung tahu kalau semua ini pasti ulah Hye Ri. Hye Ri
tersenyum, ia melakukan semua ini agar bisa bertemu dengan Jin Wook.
"Hari
ini oppa tampan sekali. Oppa sungguh pria milikku." Ucap Hye Risambil
membenarkan dasi Jin Wook yang sebenarnya sudah rapi.
"Aku
bukan punyamu, aku ya milikku sendiri. Aku kemari untuk pekerjaan, jadi bahas
pekerjaan saja, Joo Hye Ri." Jawab Jin Wook sambil melepaskan tangan Hye
Ri.
Penulis
menghampiri untuk mengucapkan terimakasih karena Jin Wook sudah meluangkan
waktu sibuknya. Penulis penasaran, apa hubungan mereka sampai permintaan Hye Ri
langsung diiyakan oleh Jin Wook.
"Anu,
sebenarnya... Dia adalah pa-(namja-)"
"Sepupu
(Namne)!" Potong Jin Wook, "Dia seperti adik perempuanku, aku sangat
sibuk sekali saat dia memintaku datang. Ayo kita makan bersama setelah selesai,
perusahaanku akan menyiapkan makanannya."
"Perusahaanmu?
Apa kau menyuruh ahli gizi itu?" Tanya Hye Ri.
Jin WOok
tidak menjawabnya, lebih fokus pada staf untuk menyuruh mereka segera mulai.
Sek. Jang menjalankan tugasnya yaitu memegangi stopwatch. Hitung mundur 60
menit kedepan dimuali sekarang!
Yoo Mi
mencoba meminta bantuan pada Bok Ja tapi ditolaknya mentah-mentah. Eun Bi
ikutan membujuk, membuat makanan untuk 10 orang itu tidak mudah lho! Sayangnya
sia-sia yang Eun Bi dapatkan malah bentakan.
"lalu..
Apa kita harus mengesampingkantugas kita demi membantunya membuat makan
siang?!"
Yoo Mi pun
minta maaf karena sudah meminta bantuan yang sulit. Akhirnya ia membuat
semuanya seorang diri.
Jin Wook
menjawab semua pertanyaan dengan santai tapi tepat sasaran, ia menjelaskan
produk perusahaannya secara singkat, padat, dan jelas. Saat ditanya apa
rahasianya, Jin Wook menjawab:
"Rahasiaku
adalah diriku sendiri, Cha Jin Wook. Baik saat tidur maupun makan, aku berupaya
keras untuk keberhasilan itu."
Yoo Mi
membuat salad dan sandwich, lalu ia dibantu Shin Hwa membawa semua makanan itu
tapi hanya sampai depan pintu lift karena Shin Hwa juga harus kembali bekerja.
Selanjutnya
Hye Ri membahas soal kencan dan saat itu Yoo Mi datang. Jin Wook menjawab kalau
ia sudah banyak berkencan saat masih remaja jadi ia tidak begitu tertarik lagi.
"Ah,
jadi begitu. Tapi bukankah sudah seharusnya anda memikirkan pernikahan?"
"Ehmz!
Entahlah."
"Cha
Jin Wook-ssi, boleh saya tanya secara langsung?"
"Tidak."
"Satu
pertanyaan saja."
"Tidak,
jangan tanya."
"Satu
pertanyaaan saja."
"Tolong
jangan tanya."
"Menurut
Anda saya ini bagaimana?"
Semua orang
mulai berbisik kalau Hye Ri itu adalah pacarnya Jin Wook dan karena pertanyaan
itu mereka semua jadi yakin. Yoo Mi paling dekat dengan para staf jadi ia bisa
mendengar semuanya.
Jin Wook tak
kunjung menjawab itu, ia bahkan melirik Yoo Mi sekali. Untungnya stopwatch
berbunyi, artinya waktu 1 jam sudah selesai dan interview pun diakhiri tanpa
Jin Wook menjawab pertanyaan Hye Ri yang terakhir.
Staf yang di
depan Yoo Mi baru menyadari kehadiran Yoo Mi, mereka menanyakan siapa Yoo Mi.
Yoo Mi tersenyum mengatakan kalau ia datang untuk mengantarkan makan siang.
Produser senang karena ada makan siang.
Tapi ada
orang lagi yang juga mengantarkan makan siang dan makanan mereka jauh lebih
mewah dibanding buatan Yoo Mi. Hye Ri tersenyum senangtiba-tiba. Dia nih
pelakunya!
Otomatis
menuanya memilih makanan yang dipesan Hye Ri dan tidak menyentuh makanan Yoo Mi
satu pun, sebenarnya ada sih satu orang, Sek. Jang. HAHAHA
Jin Wook
berbisik pada Hye Ri, apa-apaan semua ini. Hye Ri beralasan kalau ia
melakukannya sebagai ucapan terimakasih, padahal sengaja tuh untuk
mempermalukan Yoo Mi, jelas-jelas Jin Wook tadi sudah bilang!
"Kau
benar-benar.." Jin Wook hampir kehilangan kesabaran.
Lalu Hye Ri
pura-pura bodoh, ia lupa kalau Yoo Mi juga menyiapkan makan siang. "Duh
bagaimana ya? Maafkan aku. Aku pasti sudah gila. Bagaimana kalau kita makan
makanan yang sudah anda siapkan, ya? Sepertinya enak."
Yoo Mi
bilang tidak apa-apa, lalu ia pamit. Jin Wook hendak mengejarnya tapi Hye
Rimenahannya.
"Kau
tidak boleh pergi begitu saja, PD-nim dan penulis masih disini. Apa yang akan
mereka pikirkan kalau kau pergi begitu saja? Makanlah dulu."
"Joo
Hye Ri! Aku tidak akan berkata apa-apa mengingat ini tempat kerjamu. Tapi
kumohon hentikan!"
Jin Wook
tidak mengindahkan larangan Hye Ri, ia tetap mengejar Yoo Mi.
Jin Wook
menahan Yoo Mi, ia menjelaskan kalau tadi itu tidak disengaja.
"Bos.
Saya sungguh minta maaf."
"Apa
maksudmu?"
"Saya
minta maaf dari lubuk hati saya yang paling dalam. Maafkan saya sudah
mengacaukan lamaran Anda."
"Apa
maksudmu? Lamaran?"
"Maksud
saya kotak perhiasan Anda. Saya tahu Anda marah karena saya merusak hadiah dari
Joo Hye Ri. Sekali lagi saya sungguh minta maaf."
Dan Yoo Mi
pergi begitu saja. Jin Wook tidak mengerti apa maksudnya dan ia hanya bisa
memandang kepergian Yoo Mi.
Yoo Mi ke
toilet, ia memandang pantulan dirinyadi cermin.
"Jangan
menangis. Jangan bersedih, Lee Yoo Mi. Jika kau menangis, berarti kau suka pada
ba* itu. Kau tidak suka padanya. Sedikitpun tidak."
Tapi
sepertinya perasaannya tidak sejalan dengan kata-katanya.
Yoo Mi
melamun setelah kembali ke mejanya dan Je Ni menyadari hal itu.
Sek. Jang
menelfon membuyarkan lamunannya. Yoo Mi langsung berdiri dan menjawab kalau ia
sedang menyiapkan hidangan makan malam untuk 20 orang.
"Tolong
segera ke rumah sakit sekarang." Perintah Sek. Jang.
"Rumah
sakit? Bos?" Yoo Mi terkejut mengucapkannya dan sontak membuat semua staf
dapur menoleh kearahnya.
Sebenarnya
kotak perhiasan itu adalah hadiah dari Presdir Resort Daebok atas pemulihan
kembali jabatan Jin Wook. Isinya adalah jepit dasi.
Lalu saat ia
mengepak bajunya, ganjelan bra itu jatuh. Jin Wook yang awalnya sudah lupa jadi
teringat kembali. Ia sempat membuanganya tapi memungutnya lagi dan
menempatkannya di kotak itu.
Setelah hari
itu, Cha Jin Wook berubah. Sampai 3 tahun kemudian, kemanapun dia pergi, dia
selalu melihat ganjelan bra itu.
Jin Wook
marah karena Yoo Mi menghinanya terus pergi tapi karena makanan Yoo Mi ia
luluh. Ia pun memotret makanan itu beberapa kali sebelum memakannya.
Sebenarnya
Jin Wook kenyang sekali makan Nasi Goreng buatan Yoo Mi tapiia bersikeras minta
makan lagi dan untuk membuat perutnya muat, ia pun minum obat.
Malam itu
sebenarnya Jin Wook mau mengonfirmasi siapa Hyun Tae. Ia akan menelfon Yoo Mi
tapi ia bimbang. Sebenarnya ia kesepian dan gelisah.
Dan sebelum
Jin Wook memasukkan kotak itu ke lemari bajunya, ia telah memindah-mindahkannya
kebebarapa tempat. Galau mau ditaruh mana itu kotak. Walaupun sudah di taruh
kemari, ia tetap saja meliriknya.
Baca Episode Selanjutnya Sinopsis Drama Korea My Secret Romance Episode 6