Baca Episode Sebelumnya Sinopsis Drama Korea My Secret Romance Episode 8 Part 2
Sinopsis Drama Korea My Secret Romance Episode 9 Part 1
Di dalam
kelas, Yoo Mi mengirim sebuah pesan untuk Jin Wook. "Direktur, Anda
selamat sampai rumah?" tapi Jin Wook tidak membacanya, ponsel dan jasnya
ada di atas tempat tidur Yoo Mi.
Jin Wook
ternyata sedang memandikan Dong Goo. Kemudian ia menemukan ruam di pantat Dong
Goo. Jin Wook prihatin, "Hei, bagi pria, pantat sangatlah berharga. Kau
tak apa-apa? Tidak terluka?"
Jin Wook
hendak memakaikan baju Dong Goo,ia bertanya pada Dong Goo dimana letak pakaian
dalamnya. DOng Goo menunjuk asal, membuat Jin Wook tak sengaja membuka milik
Yoo Mi tapi ia malah menemukan kotak itu.
Jin Wook
membukanya dan ternyata isinya 2 bantalan bra. Jin Wook tersenyum karena
ternyata Yoo Mi masih menyimpan yang satunya.
Jin Wook
kemudian membuka laci dibawahnya dan mengambil celana dalam Dong Goo.
"Wow,
aku penasaran siapa yang memilihkan. Harusnya pakai celana dalam berkualitas.
Kulitmu sensitif." Gerutu Jin Wook.
Jin Wook
menanyakan berapa usia Dong Goo. Dong Goo mengacungkan dua jari. Jin Wook jadi
berpikir, "Tiga tahun?" FYI ~ Umur di Korea selalu ditambah satu
tahun dari umur asli.
Rekan Hye Ri
membahas soal kesibukan Hye Ri. Mereka tampak iri walaupun berkata kalau Hye Ri
pasti capek. Hye Ri mengaku akan keluar setelah menikah.
"Kau
mau menikah? Sama Siapa? Cha Jin Wook Daebok Group?" Tanya mereka. Hye Ri
tak menyangkalnya.
Di ruang
sebelah, Hye Ri melihat Nyonya Jo sedang berbincang dengan Lee PD. Ibu
mengusulkan untuk menambahkan karakter pada drama Kyung Ae.
"Seorang
janda harus tiba-tiba muncul sebagai rivalnya Kyung Ae. Dulunya dia bintang
porno, yang mendapatkan hatinya Chungmuro. Dan judul film ini..."
"
"Mau Pecah"? Itu kisah mengenai Seonbaenim Jo Mi Hee "Mau
Pecah"." Potong Lee PD, ia tampak tidak tertarik dan meninggalkan
Nyonya Jo.
Hye Ri tak
menyangka dulunya Nyonya Jo adalah seorang bintang erotis.
Jin Wook
menunggu Yoo Mi pulang di kafe Hyun Tae. Yoo Mi heran melihat Jin Wook belum
pulang dan kenapa malah bersama Dong Goo?
"Ibumu
memintaku menjaganya."
"Ibuku?
Itu sebabnya Anda masih... Kenapa Anda tak menelpon?"
"Kudengar
kau ada kelas. Aku tak mau kamu dapat masalah. Dan hari ini toh aku tak ada
kerjaan."
"Tapi,
anak ini siapa?"
"Oh,
dia... Ibuku merawatnya... Tapi sekarang kami semua tinggal bersama."
Yoo Mi
berterimakasih untuk hari ini dan cepat-cepat menggendong Dong Goo. Jin Wook
menahannya, "Kau... Hari ini kau tahu betapa menderitanya aku? Dia
semangat sekali main, kek ga ada matinya."
"Oh,
apa Dong Goo nakal? Maafkan aku."
"Maksudku
bukan begitu."
Jin Wook
sengaja menyuruh Dong Goo menatap ke arah lain, lalu ia mencuri untuk mencium
Yoo Mi.
"Sudah.
Aku pergi dulu. Dong Goo, sampai nanti ya."
Yoo Mi
menanyai Dong Goo, ngapain aja sama Jin Wook tadi. Dong Goo bercerita dengan
antusias walaupun gak terlalu jelas.
"Ajussi,
di taman bermain... bilang "Wow," jadi kami semua bilang
"Wow..." Dan pas mandi, Ajussi bilang "Ta" aku juga bilang
"Ta". "
"Sebetulnya
kamu ngapain? Kamu senang?"
Dan Dong Goo
mengacungkan jempolnya sambil senyum lebar.
Jin Wook
terus memikirkan Yoo Mi, sampai harus terbuyarkan karena suara ngeong si Bleki.
Tapi ada suara lagi, suara beberapa anak kucing.
Jin Wook
segera keluar untuk mengeceknya.
"Hei,
Bleki... Kau sudah beranak rupanya! Tapi, kenapa kau mau masukdengan
anak-anakmu..."
Jin Wook
masuk kedalam untuk mengambil selimutnya. Ia memberikan itu untuk anak-anak
bleki. Jin Wook lalu menggendong Bleki.
"Tapi...
Kenapa kau sendirian tanpa pasanganmu?"
Jin Wook
kesal karena tidak ada yang mengajukan ide dalam rapat kali ini. Tapi kemudian
ia menyarankan satu ide.
"Kalau
ini bagaimana? Celana dalam mewah untuk Ayah dan anak. Bahannya serat alami,
jadi bagus untuk kulit anak yang alergi."
Semua orang
menyetujui idenya itu.
Sek. Jang
datang tepat setelah rapat selesai, memberitahu kalau Ketua Cha mencarinya.
Ketua Cha
ternyata sudah menunggu Jin Wook di ruangannya.
"Ada
apa Ayah ke kantorku?"
"Berapa
lama kau mau menyembunyikannya dari Ayah?"
"Maaf?
Maksud Ayah apa?"
"Kau
punya anak tanpa sepengetahuan Ayah? Anak Ahli Gizi itu anakmu?"
"Apa?"
"3
tahun lalu apa yang kaulakuan dengan wanita itu?"
Jin Wook
mengambil foto itu, jadi setelah ayahnya membuangnya, ayahnya mengikutinya dan
mengambil fotonya?
"Bukan
itu masalahnya, ternyata selama ini kau menipu Ayah. Dia anak di luar nikah.
Bahkan sebagai Ketua, latar belakangku bersih."
"Anak
di luar nikah apa?"
"Bocah
itu! Anak Ahli Gizi yang diam-diam dibesarkannya. Jangan berlagak bodoh."
"Maaf?
Bocah itu... Anaknya Lee Yoo Mi?"
"Kau
tidak tahu? Terus, akhir pekan kau ngapain?"
"Tidak
mungkin... Tidak mungkin."
Jin Wook
mengingat lagi, biasanya Yoo Mi memanggil Dong Goo anjingnya. FYI ~ Kang-aji
(anjing) juga biasa untuk memanggil anak. Lalu pesan Nyonya Jo, jika ingin
membuat Yoo Mi terkesan maka harus baik-baik pada Dong Goo. Ditambah lagi usia
Dong Goo yang baru 3 tahun. Jin Wook jadi ragu.
Staf dapur
bekerja sambil sedikit main-main biar gak jenuh. Yoo Mi tersenyum menanggapi
mereka. Tapi kemudian ia teringat Jin Wook, sudah makan belum ya?
Ia hendak
mengirim pesan tapi ternyata ada pesan dari Jin Wook, "Habis kerja kita
ketemuan. Kutunggu di luar."
Hye Ri akan
mengatakan semua tentang Yoo Mi pada Jin Wook tapi saat ia akan turun mobil, ia
melihat Yoo Mi masuk ke mobil Jin Wook, ia pun mengikutinya.
Tapi
ternyata bukan Hye Ri saja yang melihat hal itu, Hyun Tae juga. Jadi Hyun Tae
juga mengikuti mereka.
Yoo Mi
menanyakan tujuan mereka, Jin Wook menjawab tidak tahu. Jin Wook lalu bertanya,
apa ada yang mau Yoo Mi katakan padanya?
"Kupikir
bertemu denganku karena ada yang mau kamu katakan." Jawab Yoo Mi.
"Aku
mau bertemu denganmu justu aku mengira ada yang mau kamu katakan."
"Tidak
ada yang mau kukatakan."
"Benarkah?"
"Kupikir...
ada sesuatu yang harus kita bicarakan."
Jin Wook
mengebut lalu menghentikan mobil di pinggir jalan. Yoo Mi takut karena Jin Wook
tiba-tiba begitu. Jin Wook memegang kedua tangan Yoo Mi dan manatap matanya,
"3
tahun lalu apa yang terjadi padamu? Jangan terlewatkan satupun... katakan
semuanya."
"Kenapa
kamu mengungkit hal itu lagi--"
"Sekarang
ini aku serius. Jadi tolong jujurlah padaku."
"Kamu
mau dengar apa? Ingin tahu apa?"
"Semuanya.
Semua tentangmu!"
"Aku
tak tahu kenapa sikapmu seperti ini. Aku permisi."
Yoo Mi turun
dan Jin Wook mengejarnya, "Lee Yoo Mi, aku kerja keras sendiri. Itu
satu-satunya caraku bertahan hidup, karenamu, Lee Yoo Mi. Karena kamu
menghilang tanpa sepatah kata aku tak bisa mengencani wanita lain. Aku tak bisa
makan ataupun tidur nyenyak. aku kerja keras hingga mengabaikan kesehatan
sendiri."
"Tak
sedetikpun aku tak bisa melupakanmu. Jadi katakan bagaimana perasaanmu. Katakan
semenjak malam itu apa yang terjadi padamu. Kalau tak kamu katakan, aku tidak
akan tahu!" Pinta Jin Wook.
"Aku
takut. Aku tak ingin terlihat murahan. Tidak peduli berapa lama waktu berganti
one night stand... Hal itu tak seharusnya kulakukan atau terjadi padaku. Tapi
pada akhirnya..."
Jin Wook
melepaskan tangan Yoo Mi.
Yoo Mi
melanjutkan, "Aku tahu akan terdengar bodoh tapi entah kamu percaya atau
tidak... Tapi sampai sekarang ini... aku belum pernah melakukan hal itu atau
merasa seperti ini selain denganmu."
Hye Ri sudah
tidak tahan lagi, ia hendak menghampiri mereka tapi Hyun Tae datang dan
menariknya pergi.
Sementara
itu, Jin Wook memeluk Yoo Mi sayang.
Jin Wook
mengantar Yoo Mi pulang. Setelah turun dari mobil Jin Wook memegang tangan Yoo
Mi beberapa saat.
"Ya
sudah. Masuklah." Suruh Jin Wook.
"Direktur
juga, hati-hati di jalan."
Yoo Mi
berjalan masuk ke rumahnya dan Jin Wook kembali ke mobilnya, pulang.
Hye Ri
mengingatkan, kalau begini Hyun Tae bisa mati. Hyun Tae memberitahu, akan makin
aneh kalau Hye Ri muncul. Hye Ri tidak mau dengar itu.
"Aku
akan tampil di acaramu, tapi sebagai gantinya... lupakan apa yang kaudengar
hari ini. Kita jangan menghalangi hubungan mereka."
"Lihat
dirimu, melakukan hal yang benar. Kau, aku sekarang ini benar-benar kesal. jadi
jangan membuatku marah, minggir kau."
Hyun Tae
juga sebenrnya kesal sama seperti Hye Ri.
Yoo Mi
memandangi isi kotak itu sambil mengingat pengakuan Jin Wook tadi.
"Kurasa
bukan hanya aku saja." gumamnya.
Jin Wook
menghabiskan malam bersama Bleki dan anak-anaknya. "Kalian pasti senang.
Punya ibu, ada selimut yang hangat... Dan... Kalian bisa bersama."
Jin Wook
mengingat kenangannya bersama ibunya dulu, ia sering bermain dengan ibunya
menggunakan selimut itu.
Lalu ibunya
mendadak pergi meninggalkan selimut itu dan dirinya. Ia menangis tapi ayahnya
melewatinya begitu saja tanpa menghiburnya atau setidaknya menjelaskan kenapa
ibunya pergi dan tak kembali.
"Cha
Jin Wook, jangan ragu. Keluarga bukanlah masalah yang harus dikhawatirkan. Yang
perlu kaulakukan hanyalah bersama. Apapun resikonya." Nasehat Jin Wook
untuk dirinya sendiri.
Baca Episode Selanjutnya Sinopsis Drama Korea My Secret Romance Episode 9 Part 2