Sinopsista.Com - Sinopsis Drama Korea Strongest Deliveryman Episode 3 Part 1
Baca Episode Sebelumnya Sinopsis Drama Korea Strongest Deliveryman Episode 2
Sinopsis Drama Korea Strongest Deliveryman Episode 3 Part 1
Dan Ah dan
Jin Gyu terjebur ke sungai secara bersamaan. Sesaat Dan Ah teringat masa
kecilnya saat ia begitu frustasi dengan hidupnya, hingga ahirnya ia terjun ke
sungai.
Dan Ah
tersadar saat itu dan melihat Jin Gyu tenggelam. Dia langsung berenang secepat
mungkin dan membawa Jin Gyu ke permukaan. Dan Ah panik berusaha membangunkan
Jin Gyu tapi tidak berhasil.
Berusaha
tetap tenang, dia mulai melakukan pertolongan dengan memompa dada Jin Gyu. Tapi
tetap saja tidak berhasil. Terpaksalah dia harus melakukan pernafasan buatan
tak peduli biarpun ini ciuman pertamanya.
Berulang
kali dia berusaha memompa dada dan melakukan pernafasan buatan sembari
berteriak-teriak memohon pada Jin Gyu untuk sadar... sama persis seperti yang
dilakukan seseorang yang menyelamatkan Dan Ah dari sungai dulu.
Syukurlah
Jin Gyu akhirnya tersadar tak lama kemudian. Lega, tangis Dan Ah langsung
pecah... sama persis seperti saat dia tersadar dulu dan langsung menangis dalam
pelukan penyelamatnya. Jin Gyu sampai tercengang melihat tangisannya.
Di RS, Sung
Jae dan teman-temannya sudah ada di sana. Kang Soo diberitahu Sung Jae bahwa
Hyun Soo sebenarnya tidak akan kritisnya seperti sekarang jika saja dia dibawa
10 menit lebih cepat. Kang Soo tak mengerti, bukannya supir taksi itu langsung
membawanya kemari?
"Dia
memang sial. Ternyata salah satu jalan yang mengarah ke RS ini sedang
diperbaiki. Jadi dia terpaksa harus lewat jalan alternatif. Tapi di jalan itu
ada kecelakaan yang mengakibatkan lalu lintas macet. Yang seharusnya bisa
sampai dalam 7 atau 8 menit, malah jadi 30 menit."
Kang Soo
jelas kesal mendengarnya. Nenek Jung keluar tak lama kemudian, tak menyangka
kalau Kang Soo ternyata berteman dengan cucunya. Kang Soo tanya apakah Hyun Soo
sudah sadar.
Belum, tapi
Nenek Jung meyakinkan mereka kalau Hyun Soo pasti akan baik-baik saja. Operasinya
berjalan lancar dan detak jantungnya juga mulai membaik. "Dia akan segera
bangun hanya demi ibunya."
Nenek Jung
berterima kasih atas kedatangan mereka semua. Tapi Nenek Jung meminta mereka
pulang saja, dia akan menghubungi mereka nanti. Tapi tak ada satupun yang
bergerak. Nenek Jung memaksa, mereka kan harus bekerja lagi besok pagi.
"Kalian
tidak boleh mengendarai sepeda motor dalam keadaan mengantuk, mengerti? Cepat
pergilah."
Mereka
akhirnya pergi. Sung Jae masih cemas, Hyun Soo masih akan baik-baik saja. Kang
Soo juga tampak cemas, tapi dia mengomeli Sung Jae untuk tidak berpikir
aneh-aneh. "Hyun Soo itu lebih kuat dari yang kau duga. Dia akan segera
sadar."
Sung Jae dan
yang lain pamit duluan. Kang Soo menasehati mereka semua untuk hati-hati di
jalan. Sebelum pergi, Kang Soo menoleh kembali ke rumah sakit dan memohon pada
Hyun Soo untuk segera sadar.
Dan Ah
membelikan minuman untuk Jin Gyu di supermarket. Jin Gyu berterima kasih pada
Dan Ah yang sudah menyelamatkannya. Dan Ah penasaran kenapa Jin Gyu ingin bunuh
diri. Jin Gyu mendesah kalau dia hanya tidak mau hidup seperti orang bodoh
terus.
Hidupnya
sangat menyedihkan. Tidak ada yang berubah atau jadi berbeda. Karena itulah dia
merasa tidak ada gunanya lagi untuk hidup. Dan Ah penasaran, memangnya Jin Gyu
kerja apa? Dia cuma bersenang-senang.
Dan Ah
mengira kalau Jin Gyu lagi bercanda. Katakan yang sebenarnya, apa dia ingin
direkrut di sebuah perusahaan? Atau sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti
ujian PNS tapi tidak berjalan lancar? Tidak, Jin Gyu tidak pernah melakukan
semua itu. Lalu apa?
"Kan
sudah kubilang tadi, aku cuma bersenang-senang. Aku minum-minum, main cewek dan
sesekali bermain game dengan temanku."
Dan Ah tak
percaya mendengarnya, cuma itu? Dia tidak melakukan hal lainnya? Apa orang
tuanya tidak mengatakan sesuatu?
"Beberapa
kali ayahku menyuruhku untuk mati saja."
"Lalu
kau bersenang-senang pakai uangnya siapa?"
"Hmm...
ibuku."
Kalau begitu
kenapa Jin Gyu malah ingin bunuh diri? Karena Jin Gyu merasa bersenang-senang
itu melelahkan dan dia ingin mengakhiri semuanya. Dan Ah jelas kesal mendengar
pengakuan Jin Gyu itu.
Jadi
kesimpulannya. Sementara orang lain makan nasi instan sambil berusaha
mendapatkan pekerjaan dan diperlakukan buruk saat kerja paruh waktu, Jin Gyu
punya waktu untuk melakukan apapun yang dia inginkan. Tapi menurutnya,
bersenang-senang itu melelahkan, makanya dia ingin mati. Begitu? Betul. Dan Ah
pintar membuat kesimpulan, yah.
"Namamu
siapa?" Tanya Dan Ah
"Oh Jin
Gyu."
Dan Ah pun
langsung memerintahkannya keluar lalu menendangi Jin Gyu dan menyuruhnya mati
saja. Dan Ah merasa ini tidak adil. Dia mempertaruhkan hidupnya untuk
menyelamatkan Jin Gyu, tapi ternyata Jin Gyu ingin bunuh diri cuma karena dia
bosan hidup?
Apa Jin Gyu
tidak tahu siapa yang bekerja keras demi hidupnya? Apa dia tidak punya hati
nurani? Apa dia bahkan tidak menyadari bagaimana orang lain menjalani hidup
mereka? Dia tidak menyadari situasi mengerikan yang menyebabkan orang lain
mati?
"Aku
bahkan muak bicara denganmu. Pergilah! Kembalilah ke sana dan mati saja. Kali
ini aku tidak akan menghalangimu. Tidak mau? Kembali saja! Bunuh dirilah
lagi!"
"Aku
kan sudah bilang kalau aku ini bodoh!"
Jin Gyu
sadar kalau dia sangat bodoh, makanya dia mencoba bunuh diri. Tapi dia bahkan
tidak bisa bunuh diri sendirian. Dia memang bodoh. Dia tak tahu harus bagaimana
dengan dirinya sendiri. Jin Gyu benci pada dirinya sendiri.
"Kurasa
orang-orang sepertiku juga bernasib buruk. Maafkan aku. Kau bahkan
mempertaruhkan hidupmu untuk menyelamatkanku, tapi aku cuma begini saja. Aku
minta maaf."
Jin Gyu
mengajak Dan Ah pergi saja. Dan Ah setuju, lebih baik mereka sudahi saja, dia
jadi merasa lebih menyedihkan gara-gara ini. Jin Gyu minta nomor teleponnya Dan
Ah dan mengajaknya ketemuan kapan-kapan. Dan Ah menolak, kenapa juga dia harus
bertemu dengan orang semacam Jin Gyu lagi.
"Aku
akan membayarmu kembali agar kau tidak merasa bersalah lagi."
"Pakai
apa? Uang ibumu?"
Tidak. Jin
Gyu akan minta ke hyung-nya. Dan Ah sontak menendanginya lagi. Pergi saja sana!
Dan Ah tidak mau melihat Jin Gyu lagi. Baiklah, kalau begitu Jin Gyu memberikan
nomor teleponnya sendiri dan meminta Dan Ah untuk meneleponnya. Tapi Dan Ah
langsung pergi sambil menggerutu kesal.
Gara-gara
itu, Dan Ah jadi terlambat ke tempat les. Karena Bos tempat les marah-marah,
akhirnya Dan Ah hanya bersih-bersih tanpa ikut les.
Kang Soo
murung dan menceritakan kecelakaan itu pada Ji Yoon. Dia dan Hyun Soo cukup
dekat. Hyun Soo sudah seperti adiknya sendiri. Ji Yoon berusaha menyemangatiya,
Hyun Soo pasti akan sembuh.
Kang Soo mau
turun, dia harus kerja soalnya. Ji Yoon tidak kerja hari ini soalnya ini hari
sabtu, dia akan mengurung diri di kamar saja seharian. Kang Soo tidak setuju,
apa dia mau ketahuan? Tidak mungkin dia bisa mengurung diri seharian, apa dia
tidak akan ke kamar mandi nantinya?
Terus Ji
Yoon harus bagaimana. Dia tak punya tempat tujuan apalagi uang. Terpaksalah
Kang Soo memberinya uang jajan. Ji Yoon berjanji akan membayarnya kembali
setelah dia mendapatkan gaji.
Dia mau
keluar, tapi tiba-tiba saja orang-orang di bawah, memanggil Kang Soo turun. Tak
bisa keluar dari pintu depan, terpaksa Ji Yoon harus menyelinap keluar dari
balkon.
Setelah
memastikan Ji Yoon turun di gang belakang dengan selamat, Kang Soo pun kembali
ke kamar, tapi tak sengaja kepalanya menubruk jemuran pakaian dalamnya Ji Yoon
sampai terjatuh.
Dia baru
memungut bra-nya Ji Yoon saat tiba-tiba saja Dan Ah masuk dan langsung
mengatainya mes*m. "Apa masih belum cukup kau membelai benda itu sepanjang
malam?"
Kang Soo
jelas bingung, "Kau bicara apa?"
Di luar,
Byeong Soo cs sedang melihat sepeda motornya Kang Soo dan Dan Ah. Byeong Soo
berniat balas dendam dengan mencuri kedua sepeda itu dan menjualnya. Kedua
temannya sebenarnya ragu, apalagi Gong Gi naksir Dan Ah.
Tapi Byeong
Soo tidak peduli dengan Gong Gi dan terus berusaha meyakinkan mereka. Ayo
lakukan saja, Byeong Soo akan mencari waktu yang tepat untuk melakukannya.
Teman-temannya akhirnya menyerah walaupun perasaan mereka tak enak.
Ayah Ji Yoon
tiba di daerah itu untuk mencari putrinya atas informasi dari orang yang
melacak ponselnya Ji Yoon. Orang itu berkata kalau dia akan mencoba melacaknya
lagi. Tapi Tuan Lee melarangnya, Ji Yoon bisa lari lagi nanti, jadi biar dia
cari sendiri.
Tuan Jang
mulai memasak, Soon Ae sedang menghitung uang sementara Kang Soo mengepel
lantai. Tak sengaja tongkat pelnya menyenggol pinggangnya Dan Ah. Cuma
menyenggol sedikit sebenarnya, tapi Dan Ah berteriak kesakitan.
Kang Soo
tidak berpikir macam-macam dan cuma sinis menggerutui Dan Ah yang berteriak
kesakitan cuma gara-gara senggolan.
Dia tak tahu
kalau pinggang Dan Ah sebenarnya lebam gara-gara kejadian semalam. Mukanya
bahkan sangat pucat dan demam. Tapi Dan Ah bersikeras pada dirinya sendiri
untuk tetap melanjutkan kerja.
Dia lalu
mengantarkan pesanan ke sebuah apartemen yang mengharuskan deliveryman untuk
naik lift khusus barang. Tapi lift barang-nya malah sedang rusak. Dan Ah
mencoba bicara pada Pak Satpam soalnya dia harus mengantarkan pesanan ke lantai
20. Tapi Pak Satpam ngotot menyuruhnya naik tangga, dia tidak mau bermasalah
dan kena hukum.
Terpaksalah
Dan Ah harus bersusah payah naik tangga ke lantai 20. Tapi sesampainya di sana,
anak-anak remaja yang memesan makanan itu, malah menertawainya dan mengejeknya.
Jelas-jelas mereka sengaja memesan dan tahu kalau lift barang sedang rusak.
Karena dia
sedang tidak enak badan, Dan Ah hanya memperingatkan mereka untuk tidak
melakukan hal ini lagi. Tapi anak pemilik rumah malah semakin mengejeknya. Dan
Ah jelas kesal dan langsung mengancam mereka dengan kata-kata mengerikan.
Ibu si anak
yang mendengar ancamannya langsung emosi mengejek Dan Ah dan pekerjaannya. Dan
Ah sontak sinis menyindir ibu dan anak itu. Ibu itu jelas kesal dan menyuruh
Dan Ah untuk menyingkirkan semua makanannya itu.
Dan Ah
akhirnya berjalan keluar dengan langkah terseok-seok, tapi si ibu dan anaknya
itu terus saja mengejeknya tanpa henti. Dan Ah semakin lemah, pandangan matanya
semakin mengabur hingga akhirnya dia tak kuat lagi dan langsung terjatuh.
Tak sengaja
dia menyenggol sebuah vas. Alih-alih mencemaskan orang sakit, si ibu itu malah
menggerutu kesal karena vas mahalnya pecah. Dan benar-benar sudah tak kuat lagi
dan akhirnya pingsan.
Jin Gyu baru
keluar dari RS setelah memeriksakan dirinya. Tapi saat dia hendak pergi, dia
melihat ambulance baru datang dan pasien yang mereka bawa adalah Dan Ah. Jin
Gyu sontak panik dan masuk kembali mengejar Dan Ah.
Dokter
memberitahu Jin Gyu bahwa demamnya Dan Ah lebih dari 40 derajat celcius dan
sekujur tubuhnya juga memar. Sementara ini dia akan diinfus dulu dan setelah
dia sadar nanti, mereka akan melakukan pemeriksaan X-ray dan CT scan.
Dokter juga
menyuruh Jin Gyu mendaftarkan Dan Ah untuk opname dan segera mencarikan kamar
untuk Dan Ah. Jin Gyu walinya, kan? Jin Gyu langsung canggung. Tapi beberapa
saat kemudian, Dan Ah sudah diopname dengan Jin Gyu sebagai walinya.
Saat Dan Ah
tersadar dan mendapati dirinya di rumah sakit, dia langsung ngotot mau keluar
dari sini dan balik kerja. Jin Gyu berusaha melarangnya, tapi Dan Ah langsung
meninju perutnya dengan cukup keras.
Dan Ah
menggerutu kesal menyalahkan Jin Gyu. Semua ini salah Jin Gyu, bagaimana dia
akan bertanggung jawab? Jin Gyu bersedia bertanggung jawab, katakan saja dia
harus apa. Tepat saat itu, Soon Ae menelepon dan menyuruh Dan Ah balik, mereka
sedang sibuk.
Tak ada cara
lain, Dan Ah akhirnya mengirim Jin Gyu untuk menggantikannya bekerja. Dan Ah
menelepon Tuan Jang dari RS untuk menjelaskan situasi. Semua orang menatap Jin
Gyu dengan ragu, apa dia pernah melakukan pekerjaan ini?
Tidak, tapi
Jin Gyu yakin bisa. Kang Soo tidak setuju, mending dia urus saja semuanya
sendiri, Jin Gyu ini tidak berguna. Tapi Tuan Jang memerintahkannya untuk
mengajari Jin Gyu dan menyuruh Jin Gyu untuk mendengarkan omongan Jin Gyu.
Terpaksalah
Kang Soo harus melakukannya. Dia mengajari Jin Gyu cara membungkus mangkok
makanannya, tapi baru percobaan pertama saja Jin Gyu sudah mengacaukannya dan
menumpahkan makanannya. Soon Ae langsung meledeknya, seharusnya namaya bukan
Jin Gyu tapi Jin Sang (Yang terburuk).
Kang Soo
mengerjainya dan menyuruh Jin Gyu untuk ketawa. Jin Gyu dengan polosnya ketawa ngakak.
Soon Ae heran, dia sedang mengejek Jin Gyu kok dia malah ketawa, udah gila yah?
Jin Gyu langsung kesal menyadari dirinya dikerjai.
Mereka
mengantarkan pesanan ke sebuah apartemen. Tapi si pemesan marah-marah pada Jin
Gyu karena dia terlambat bahkan mengatai Jin Gyu brengs*k. Jin Gyu jelas tidak
terima dan langsung balas melabrak si pemesan.
Melihat
situasi sudah hampir panas, Kang Soo buru-buru mengambil alih keadaan dan
meminta maaf pada pemesan dan menjelaskan kalau orang ini adalah pengantar baru.
Baca Episode Selanjutnya Sinopsis Drama Korea Strongest Deliveryman Episode 3 Part 2